Selasa, 23 September 2014

TENTANG BERTANYA, DISKUSI DAN RAPAT, RINTANGAN KOMUNIKASI DAN CARA MENGATASINYA



A.    BERTANYA
Fungsi utama bertanya adalah merangsang, mendorong, dan menciptakan komunikasi. Dengan pertanyaan juga dapat diketahui tingkat pemahaman mitra bicara, dapat menciptakan umpan balik yang berharga bagi kedua belah pihak.
1.      Fungsi Pertanyaan
a.       Bertanya untuk mendapatkan informasi
Maksudnya untuk mendapatkan kepastian mengenai fakta dan data sehubungan dengan berbagai hal. Misalnya, kelompok yang dipimpin, untuk mengetahui keinginan mereka, keinginan mereka, kebutuhan, latar belakang mereka dan sebagainya.
b.      Bertanya untuk menemukan motif dan mendapatkan pengertian yang mendalam
Untuk mengetahui  sudut pandang sehingga kita bisa menyesuaikan arti, cara, dan gaya pembicaraan kita dengan pandangan dan kebutuhan mereka.
c.       Bertanya untuk memberi informasi
Maksud pertanyaan itu adalah untuk memberi informasi.
d.      Bertanya untuk mendapatkan partisipasi dan kerja sama dengan orang-orang yang kita ajak bicara.
Hal ini dapat dilakukan saat menghadapi mitra bicara yang tidak atau kurang komunikatif dan menutup diri, sehingga dengan pertanyaan tersebut kita dapat merangsang orang tersebut untuk mau melibatkan diri.
e.       Bertanya untuk mengecek pengertian dan minat.
Maksudnya dengan mengajukan pertanyaan, kita dapat memperoleh umpan balik, sehingga kita bisa mengetahui bagaimana perasaan dan pengertian mereka tentang hal sedang kita bicarakan.


f.       Bertanya untuk mengajak berfikir
Dengan pertanyaan kita dapat mengajak mitra bicara untuk bisa berfikir dan menyumbang gagasan serta menilai sejauh mana kemampuannya berfikir.
g.      Bertanya untuk mencapai kesepakatan
Dengan pertanyaan yang kita ajukan, dapat kita ketahui apakah mitra bicara kita sejutu atau tidak dengan yang kita bicarakan.
h.      Bertanya mencari perhatian mitra wicara pada masalah
Pertanyaan yang diajukan harus tepat, jelas pada permasalahan yang sesungguhnya dan jika perlu ditegaskan.
i.        Bertanya untuk memberi hati dan menciptakan saling adanya kepercayaan.
Bertanya dalam bentuk pemberian hati yang diungkapkan, dengan menerima, mengakui pendapatnya, akan meneguhkan pendapat kita sendiri dan meningkatkan partisipasi mitra wicara.
j.        Bertanya untuk menemukan gaya, cara hidup
Bertanya maksudnya untuk mengetahui, menemukan gaya bicara mitra wicara. Pertanyaan bisa seputar cita-cita, hobi, prestasi yang telah dicapai, hal-hal yang menarik, dan seterusnya.
2.      Macam Pertanyaan
a.       Pertanyaan terbuka
Dipergunakan untuk menbdapatkan jawaban atas pokok pembicaraan  secara luas. Tujuannya, melibatkan mitra bicara, mengetahui sejauh mana pengetahuan mitra wicara dalam hal itu, dan bagaimana pendapatnya mengenai permasalahan.
Misalnya :
1)      Tidak dapat dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak” tetapi dengan penjelasan dan pendapat.
2)      Dimulai dengan kata “apa”, “bagaimana” dan “mengapa”
3)      Mengembangkan dialog dengan menarik perasaan dan pendapat orang yang kita tanyai.
b.      Pertanyaan tertutup
Dimaksudkan untuk meminta jawaban ynag tegas mengenai hal khusus. Jawaban “ya”, “tidak” atau kata “singkat”.
Misalnya :
1)      Member kemungkinan untuk memperoleh fakta dan data yang diperlukan
2)      Dapat dipergunakan untuk mengarah pembicaraan menuju pembicaraan tertentu.
3.      Cara merangsang pertanyaan
a.       Beritahukan kepada kelompok atau public kapan mengharapkan pertanyaan, selama atau pada akhir pembicaraan, harus ada penjelasan.
b.      Mintalah agar mereka membuat catatan pertanyaan selama pembicaraan.
c.       Berilah mereka cukup waktu, terutama pendengar pasif agar dapat menjadi pendengar aktif.
d.      Tempatkan seorang rekan di antara kelompok atau public untuk mengajukan pertanyaan.
e.       Ajukan sebuah pertayaan sendiri sebagai pancingan.
f.       Berilah motivasi untuk bertanya
4.      Berlatih bertanya dan menjawab
Hal yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan :
a.       Apakah pertanyaan tersebut relevan
b.      Merujuk kepada bahan yang akan muncul kemudian dalam pembicaraan
c.       Sebuah pertanyaan diajukan pada saat sesi Tanya-jawab.
Pertanyaan dapat muncul disebabkan oleh beberapa hal :
a.       Kurang jelas
b.      Terlalu detail
c.       Suatu alasan yang tidak logis
d.      Informasi yang dijelaskan kurang lengkap.
Keuntungan berlatih Tanya-jawab :
a.       Bisa menangani sesuatu yang tidak diharapkan
b.      Mengantisipasi pertanyaan
c.       Menjawab dengan cekatan pertanyaan yang sulit.
d.      Menyoroti kelemahan sanggahan pembicara
e.       Mengungkapkan ambiguitas
f.       Menjawab pertanyaan dengan menggunakan data tambahan
5.      Strategi dan teknik bertanya.
a.       Pertanyaan diajukan pada saat yang tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
b.      Persiapkan pertanyaan terlebih dahulu agar pertanyaan tidak melantur dan menyimpang dari tujuan.
c.       Mengenal orang yang kita tanyai.
d.      Minta izin sebelum mengajukan pertanyaan sehingga dapat membangun sikap saling percaya dan memperlancar jalannya pembicaraan.
e.       Pertanyaan dimulai dari yang bersifat umum menuju pertanyaan khusus
f.       Memfokuskan pertanyaan.
g.      Menghindari pertanyaan yang kabur.
h.      Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
i.        Jangan mengajukan pertanyaan terlalu sedikit atau terlalu banyak.
j.        Dalam mengajukan pertanyaan, alangkah baiknya jika pertanyaan dicampur, misalnya tidak hanya menanyakan tujuan.
k.      Tidak menggukan pertanyaan yang manipulatif.
l.        Tidak menggunakan pertanyaan yang mengancam atau memalukan.
m.    Memberi alasan pada waktu mengajukan pertanyaan yang sensitif
6.      Pengaruh bahsa tubuh selama Tanya jawab
Ada beberapa petunjuk dalam menggunakan bahasa tubuh sewaktu melakukan tanya-jawab :
a.       Pandanglah mereka dengan penanya secara langsung, buatlah kontak mata dengan mereka.
b.      Libatkan kelompok dalam pembicaraan sehingga merasa tidak diabaikan.
c.       Jika  pembicara dapat memperluas jawaban.
d.      Apabila pembicara diserang, tetaplah bersikap tenang dan meyakinkan selagi pembicara memcari argument balasan yang sesuai dan positif dalam pemikiran pembicara.
7.      Teknik menjawab pertanyaan
Beberapa cara dalam menjawab pertanyaan :
a.       Dengarkan pertanyaan dengan baik.
b.      Buatlah catatan pokok utama pertanyaan.
c.       Tanyakan latar belakang penanya, sehingga waktu menjawab dapat menyebut namanya.
d.      Sebutkan lagi pertanyaannya.
e.       Jawablah dengan ringkas
Ada beberapa ketentuan yang tidak boleh dilakukan pembicara dalam memberi jawaban :
a.       Jangan kaku dan mempertahankan diri.
b.      Jangan tergesa-gesa menjawab pertanyaan.
c.       Jangan berbohong.
d.      Jangan membuat penanya malu.
e.       Jangan berdialog dengan seorang penanya.
f.       Jangan menjawab pertanyaan yang tidak relavan.
Apabila kita tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang diajukan, kita dapat katakan :
a.       Keterbukaan, maksudnya jujur saja bahwa kita tidak tahu jawabannya.
b.      Katakan, pembicara akan mencari dan memberi informasi kepada penanya.
c.       Gunakan forum, mungkin ada yang bisa memberi tahu jawabannya.
B.     DISKUSI DAN RAPAT
1.      Pengertian Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa latin discutio yang artinya bertukar pikiran. Syarat suatu pertukaran disebut diskusi :
a.       Terjadi antara dua orang atau lebih.
b.      Dilakukan secara lisan dan bersama-sama dalam suatu ruangan.
c.       Diskusi mencakup interaksi.
d.      Mempunyai tujuan yang jelas.
e.       Setiap anggota terbuka terhadap pemikiran dan pendapat kelompoknya.
2.      Tujuan diskusi
a.       Pengambilan keputusan
b.      Untuk memecahkan suatu masalah.
c.       Penentuan kebijaksanaan.
3.      Manfaat diskusi
a.       Menciptakan suasana saling terbuka sehingga memudahkan menerima sesuatu yang baru.
b.      Adanya kesempatan untuk memiliki pengetahuan yang luas dan beraneka ragam.
c.       Dapat menumbilkan toleransi dan kesadaran sebagai anggota dalam kelompok.
d.      Dengan adanya toleransi pimpinan mendapat feedback secara langsung, sedang peserta bisa lebih mengenal, akan mempermudah dalam kerja sama.
e.       Dari segi psikologis akan lebih positif perkembangannya Karena dengan keterbukaan siapa saja dapat saling melibatkan diri sehingga merasa saling membutuhkan.
Untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat dalam diskusi. Perlu diakan persiapan :
a.       Kondisi fisik, misalnya : tempat, ruangan, fasilitas yang diperlukan dan seterusnya.
b.      Materi atau bahan-bahan yang akan didiskusikan.
Upaya yang dapat dilakukan agar diskusi berhasil secara optimal :
a.       Penjelasan tema serta titik pokok diskusi, berapa lama oleh pemimpin diskusi.
b.      Waktu yang diperlukan selama diskusi
Pada dasarnya pengendalian rapat dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbicara secara bergantian, saling berdebat, saling mendiskusi atau saling bargumentasi. Setelah dipandang cukup, dapat ditarik kesimpulan. Namun pemimpin diskusi juga harus dapat mengendalikan diskusi agar tidak terjadi kekacauan.
4.      Fungsi peserta rapat dalam diskusi
a.       Sebagi pemberi input, opini, ide, usul, pendapat dan lain-lain.
b.      Membantu membuat rumusan kesimpulan.
c.       Menyiapkan diri dengan pengumpulan data sesuai dengan pokok pembicaraan.
d.      Membantu fungsi ketua diskusi/rapat sesuai dengan kemampuan masing-masing.
e.       Adanya saling meyakinkan, keterbukaan, adanya kesediaan menerima hasil keputusan dan melaksanakan hasil bersam dan ikut bertanggung jawab.
f.       Mencari kebenaran, bukan mencari menang.
John Hommes dalam bukunya Communicatie tussen mensen (1980) menggambarkan model beberapa macam rapat:
a.       Tukar menukar informasi.



 





Masing-masing peserta harus menyampaikan tujuan dari kehadirannya.
b.      Pemecahan problem



 



                                                                      

Ide, informasi, data dan seterusnya dikumpulkan, dianalisis, diolah sampai ditemukan masalah pokoknya.
c.       Membuat suatu keputusan



 






Masalah diolah dan ditemukan untung/ruginya, positif/negatifnya sampai pada masalah pokoknya, dan alternative lain.
C.    RINTANGAN DALAM KOMUNIKASI DAN CARA MENGATASINYA
1.      Apabila mengalami kesulitan karena kurang ada kecakapan berkomunikasi, hasil kurang efektif, maka perlu mempelajari teknik berkomunikasi, terbuka dan mau melatih diri dengan tekun, tidak takut resiko.
2.      Sikap kurang tepat, karena kurang bergaul, terlalu egois, perlu mempelajarietiket bergaul, bermuka manis, rendah hati namun bisa tegas, sehingga dapat memperdalam hubungan kemanusiaan.
3.      Pengetahuan yang kurang mengakibatkan adanya jarak dalam pergaulan. Perlu kesadaran untuk meningkatkan diri dengan berbagai cara, banyak membaca, mendengarkan dengan serius untuk mendapatkan pengalaman, mengikuti penataran-penataran semacam itu.
4.      Kurang memahami system social. Sangat penting dan perlu mempelajari kebiasaan, budaya, tradisi ditempat tersebut.
5.      Adanya rasa curiga, prasangka, tidak percaya yang tidak mendasar. Untuk mengatasinya perlu meningkatkan saling adanya pengertian yang jelas, memberi kejelasan dengan sabar, memperhatikan ketepatan informasi yang diberikan.



DAFTAR PUSTAKA 
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Jakarta : Gramedia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar