Selasa, 23 September 2014

PENTINGNYA KEGIATAN ESTRAKURIKULER BAGI PESERTA DIDIK



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan khususnya pendidikan islam memiliki tugas yang tidak ringan dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini, pendidikan adalah masalah yang sangat penting terlebih lagi dalam lajunya pembangunan rasional yang di tuntut adanya generasi yang lebih maju disamping mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) diharapkan juga mampu meningkatkan keimanan ketakwaan (imtaq) terhadap tuhan yang maha Esa, peningkatan keimanan dan ketakwaan dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini.
Sejalan dengan kemajuan tersebut maka dewasa ini pendidikan di sekolah telah menunjukkan perkembangan yang pesat, perubahan dan pembaharuan bukan saja terjadi pada bidang kurikulum, metodologi pengajaran, peralatan dan penilaian pendidikan, tetapi terjadi juga pada bidang atministrasi, organisasi dan personal, bahkan secara keseluruan dapat dikatakan bahwa perubahan itu merupakan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Perkembangan dan pembaharuan tersebut untuk mencapai pendidikan nasional, dalam arti membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagai mana rumusan formal, fungsi dan tujuan pendidikan nasional Indonesia dalam undang-undang no 20 tahun 2003, pasal 3 tentang pendidikan nasional adalah sebagai berikut : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam ragka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan kegiatan sosial, sehingga sangatlah tepat jika diantara lembaga, yayasan dan masyarakat membuka lembaga pendidikan secara non formal (ekstra kurikuler), yang tidak hanya sebagai amal kebaikan semata, tetapi bisa juga sebagai penunjang prestasi pendidikan. Umumnya di sekolah-sekolah formal, mengingat keterbatasan waktu yang tersedia sedangkan materi pendidikan sangatlah banyak dan membutuhkan waktu yang cukup dan sesuai. 
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik memilih judul “Pentingnya Kegiatan Ekstrakurikuler Bagi Peserta Didik”
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di dalam latar belakang diatas dapat difokuskan telaahnya pada 3 permasalahan :
1. Mengapa ekstrakurikuler itu penting ?
2. Apakah yang menjadi inti dari egiatan ekstrakurikuler ?
3. Apakah yang menjadi muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler ?
C.    Kegunaan Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :
1.      Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Manajemen Peserta Didik.
2.      Bagi penulis, menambah ilmu pengetahuan dalam penulisan karya ilmiah terutama menyangkut masalah yang berhubungan dengan Peserta Didik.
3.      Mengetahui pentingnya kegiatan Ekstrakurikuler bagi peserta didik, baik untuk masa sekarang maupun masa aan datang.


















BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Ekstrakurikuler
Pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah / madrasah.
 Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai. Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002:291) yaitu:”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa”. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Menurut Rusli Lutan (1986:72) ekstrakurikuler adalah:
Program ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler perpanjangan pelengkap atau penguat

kegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi anak didik mencapai tarap maksimum. Sehubungan dengan penjelasan tersebut, dapat penulis kemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa baik diluar jam pelajaran wajib serta kegiatannya dilakukan di dalam dan di luar sekolah.
B.     Tujuan kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek tujuan. Kerena suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka kegiatan itu akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu memiliki tujuan tertentu. Mengenai tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelasken oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 2) sebagai berikut: Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar:
1.      siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang meliputi :
a.       beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.      berbudi pekerti luhur
c.       memiliki pengetahuan dan keterampilan
d.      sehat rohani dan jasmani
e.       berkepribadian yang mentap dan mandiri
f.       memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
2.      siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.
Dari penjelasan diatas pada hakeketnya tujuan kegiatan ekstrakurikuler yang ingin dicapai adalah untuk kepentingan siswa. Dengan kata lain, kegiatan ektrakurikuler memiliki nilai-nilai pendidikan bagi siswa dalam upaya pembinaan manusia seutuhnya.
C.    Fungsi kegiatan ektrakurikuler
a.       Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b.      Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c.       Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d.      Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
D.    Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya, karena banyak hal yang memang berkaitan dengan kegiatan siswa selain dari kegiatan inti. Dengan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada, siswa dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah dijelaskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 3) sebagai berikut
a. Pendidikan kepramukaan
b. Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA)
c. Palang Merah Remaja (PMR)
d. Patroli Keaman Sekolah (PKS)
e. Gema Pencinta Alam
f. Filateli
g. Koperasi Sekolah
h. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
i. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
j. Olahraga
k. Kesenian.
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut berbeda-beda sifatnya, ada yang bersifat sesaat dan ada pula yang berkelanjutan. Kegiatan yang bersifat sesaat seperti karyawisata dan bakti sosial, itu hanya dilakukan pada waktu sesaat dan alokasi waktu yang terbatas sesuai dengan kebutuhan, sedangkan yang sifatnya berkelanjutan maksudnya kegiatan tersebut tidak hanya untuk hari itu saja, melainkan kegiatan tersebut telah diprogramkan sedemikian rupa sehingga dapat diikuti terus sampai selesai kegiatan sekolah.
E.     Prinsip kegiatan ektrakurikuler
a.       Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat, minat peserta didik masing-masing.
b.      Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c.       Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d.      Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggebirakan peserta didik.
e.       Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didi untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f.       Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.








BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pentingnya Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler itu penting dapat diartikulasikan kedalam 3 lingkup pendidikan nilai (Menurut Taylor), yaitu :
1.       Pendidikan nilai adalah cara terencana yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilai-nilai edukatif, baik yang tercakup dalam manajemen pendidikan maupun dalam kurikulum pendidikan.Dari hal yang paling luas sampai yang paling sempit. Cara dapat diwakili oleh pencapaian visi dan misi untuk pengembangan nilai, moral, etika, dan estetika sebagai keseluruhan dimensi pendidikan sampai pada tindakan guru dalam melakukan penyadaran nilai-nilai pada peserta didik.
2.       Pendidikan nilai adalah situasi yang berpengaruh tehadap pekembangan pengalaman dan kesadaran nilai pada peserta didik. Situasi dapat berupa suasana yang nyaman, harmonis, teratur, akrab dan tenang. Sebaliknya, situasi dapat berupa suasana yang kurang mendukung bagi perkembangan peserta didik, misalnya suasana bermusuhan, semrawut, acuh tak acuh, dsb. Semua situasi pendidian tersebut berpengaruh terhadap pengembangan kesadaran moral siswa, karena hal itu melibatkan pertimbangan-pertimbangan psikologis seperti persepsi, sikap, kesadaran dan keyakinan mereka.
3.       Pendidikan nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik. Artinya pendidikan nilai berlangsung melaui sejumlah kejadian yang tidak terduga, seketika, sukarela, dan spontanitas. Semua tidak direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara sengaja dan dapat terjadi kapan saja. Penggalan-penggalan peristiwa seperti itu merupakan hidden curriculum yang dalam kasus pengalaman tertentu dapat berupa suatu kejadian kritis (critical incident) yang mampu mengubah tatanan nilai dan perilaku seseorang (peserta didik).
Tiga lingkup pendidikan nilai yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa proses belajar nilai pada peserta didik melibatkan semua cara, kondisi, dan peristiwa pendidikan. Karena itu, peserta didik membutuhkan keterlibatan langsung di luar jam tatap muka di kelas atau sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler.
B.      Inti dari Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan kepribadian peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Karena itu, profil kepribadian yang matang merupakan tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan kepribadian yang matang dalam konteks pengembangan kegiatan ekstrakurikuler tentunya dalam tahap-tahap kemampuan peserta didik . Merea dituntut untuk memiliki kematangan dan keutuhan dalam lingkup dunia hunian mereka sebagai anak yang tengah belajar. Mereka mampu mengembangkan bakat dan minat, menghargai orang lain, bersikap kritis, terhadap suatu kesenjangan, berani mencoba hal-hal positif yang menantang, peduli terhadap lingkungan, sampai pada melakuan kegiatan-kegiatan intelektual dan ritual keagamaan.
Dalam konteks Pendidikan Nasional, semua cara, kondisi, dan peristiwa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya diaraha pada kesadaran nilai-nilai universal agama sekaligus pada upaya pemeliharaan beragam. Karena itu, pad beberapa sekolah, program ekstrakurikuler dikembangkan secara integral baik dalam pengalaman fisik maupun dalam pengalaman psikis. Model-model pengembangan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya selalu diarahkan secara integral untuk mencapai tahapan-tahapan perkembangan kepribadian peserta didik yang matang.
C.    Muatan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikembangkan dalam beragam cara dan isi. Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan kesempatan luas kepada pihak sekolah, pada gilirannya menuntut pimpinan sekolah, guru, siswa, dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk secara kreatif merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan kegiatan ekstrakurikuler. Muatan-muatan kegiatan yang dapat dirancang oleh guru/ pembina antara lain:
1.      Program Keagamaan
Program ini bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama peserta didik. Dalam konteks Penidikan Nasional hal itu dapat dikembangkan sesuai dengan jenis kegiatan yang terdapat dalam lampiran Kepmen Diknas No. 125 /U/ 2002 antara lain: pesantren kilat, tadarus, shalat berjamaah, shalat tharawih, latihan dakwah, baca tulis Al-Qur’an, pengumpulan zakat, dll, atau melalui program keaagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain, misalnya: latihan nasyid, seminar, dll.
2.      Pelatihan Profesional
Pelatihan profesioal yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu bermanfaat bagi peserta didik dalam pengembangan keahlian khusus. Jenis kegiatan ini misalnya: aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpian, pelatihan manajemen, dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan professional peserta didik.
3.      Organisasi Siswa
Organisasi siswa dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi. Seperti halnya yang berlaku saat ini : Osis, PMR, Pramuka, kelompk pecinta alam merupakan jenis organisasi yang dapat lebih diefektifkan fungsinya sebagai wahana pembelajaran nilai dalam berorganisasi.
4.      Rekreasi dan Waktu Luang
Rekreasi dapat membimbing siswa untuk penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Rekreasi tidak hanya sekedar berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unik, tetapi dalam kegiatan ini perlu dikembangkan cara-cara menulis laporan singkat tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dijadikan bahan diskusi di kelas. Demikian pula waktu luang, perlu diisi dengan kegiatan lahraga atau hiburan yang dikelola dengan baik.
5.      Kegiatan Kultural / Budaya
Kegiatan kultural adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyadaran peserta didik tehadap nilai-nilai budaya. Kegiatan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke museum, kunjungan ke candi atau tempat-tempat bersejarah lainnya merupakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. Kegiatan-kegiatan inipun sebaiknya disiapkan secara matang sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri.
6.      Program Perkemahan
Kegiatan ini mendekatkan peserta didik dengan alam. Karena itu agar kegiatan ini tidak hanya sekedar hiburan atau menginap di alam terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olahraga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama program perkemahan ini berlangsung.
7.      Program Live in Exposure
Live in exposure adalah program yang sengaja dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap nilai-nilai yang berkembang di masyarakat serta kehidupan masyarakat untuk beberapa lama. Mereka aktif mengamati, melakukan wawancara dan mencatat nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, kemudian menganalisis nilai-niali itu dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah.
D.    Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler
Seperti yang kita tahu saat ini kalau kegiatan Ekstrakurikuler dikenal sebagai kegiatan tambahan pelajaran sesuai pelajaran yang diinginkan dan tertera di daftar kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan Ekstrakulikuler adalah suatu kegiatan penambahan pembelajaran yang mendorong atau mendidik siswa dan siswi untuk mendalami pelajaran yang dianggap kurang dan yang mereka senangi atau mengembangkan bakat dan potensi seorang siswa dan siswi yang pastinya dimiliki setiap orang.
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya berlangsung hingga sore hari dimana siswa dan siswi sudah tidak ada pelajaran wajib dalam kelas lagi dan kegiatan ini dimulai dari sepulang sekolah. Guna dari kegiatan ekstrakurikuler bisa dikaitkan dengan menambah nilai yang kurang dalam mata pelajaran yang diambil, pengembangan bakat siswa dan siswi, dan juga sebagai sarana permainan yang diminati seorang siswa dan siswi atau sarana bermain sambil belajar.
Kegiatan Ekstrakurikuler bisa dibilang penting atau pun bagi beberapa orang mengatakan tidak terlalu penting, tapi coba kita lihat dari sisi baiknya, kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak pasti akan lebih terpandu dengan adanya suatu alat yang mendorong mereka secara pelan-pelan. Sejauh ini, kegiatan ekstrakurikuler yang berlangsung cukup baik karena selain semangat dari muridnya dan guru yang berkaitan dengan pelajarannya juga mendidik dengan baik.
Dengan adanya kegiatan tersebut, kegiatan belajar mengajar juga dapat lebih lancar dan saling menambah wawasan lebih dibandingkan dikelas. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya diwajibkan kepada semua siswa pada sekolah tersebut. Menurut pandangan penulis tentang kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat bagi murid-murid yang menyukai bidang studi pilihannya masing-masing sesuai kemauan diri sendiri bukan paksaan dari luar.
E.     Keterkaitan kegiatan ekstrakulikuler dan prestasi belajar di sekolah
Kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan bakat dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Banyak siswa yang kurang mengetahui bakat dan minat yang ada pada dirinya sehingga siswa juga kurang maksimal dalam pemilihan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Dalam hal ini konselor mempunyai peran yang sangat penting yaitu dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan kemampuan, bakat, minat dan ciri-ciri pribadinya, selain kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung peningkatan hasil belajar siswa, kebiasaan belajar juga memiliki hubungan yang erat dalam hal peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian untuk memperoleh hasil belajar yang baik maka diperlukan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dan kebiasaan belajar yang baik pula.
Sesungguhnya, kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler merupakan kegiatan utama sebuah institusi sekolah. Anak-anak berlatih menari di ruang yang telah disediakan. Anak-anak mempersiapkan lomba di sekolah. Anak-anak berlatih English Conversation di laboratorium bahasa sekolah. Bahkan anak-anak sehabis olahraga pergi ke kantin sekolah untuk mengurangi rasa lapar dan haus. Semua kegiatan itu dilakukan di semolah. Semua itu pula adalah kegiatan ekstra dan intrakulikuler. Keduanya adalah kegiatan yang saling mendukung dan mempengaruhi.
Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Yang dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik.
Dengan Demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan Bagian penting dari kurikulum sekolah.
Kegiatan ini menjadi salah satu unsure penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987), bahwa kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Dari tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki.
Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekstrakulikuler yang diikuti.

















BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan.
  1. Kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dalam pendidikan nilai karena dalam kegiatan tersebut siswa mendapatkan pengalaman langsung, terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut dan menyediakan cukup waktu diluar jam efektif pelajaran, sehingga pendidikan nilai lebih terakomodasi melalui aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.
  2. Pengembangan profil kepribadian yang matang, peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.
  3. Muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler meliputi :
a.       peningkatan kesadaran moral beragama
b.      pelatihan prfesional yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu
c.       pembiasaan hidup berorganisasi
d.      penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan
e.       penyadaran peserta didik terhadap nilai-nilai budaya
f.       penyikapan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.
B.     Saran
  1. Sekolah hendaknya menyeimbangkan antara academic building dan karakter building.
  2. Kegiatan ekstrakurikuler sebagai satu wahana character building bagi peserta didik hendaknya dikelola secara bai dan professional.





















DAFTAR PUSTAKA
Amir Daien dan Soekarni. 1989. Pengelolaan Kesiswaan, dalam Administrasi Kesiswaan, oleh Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, Malang: IKIP Malang

Departemen Agama. 2005. Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam

Marsudi, Saring. 2003. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karir Di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Galia Indonesia

Sunarto dan Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta

www.ex-kul-smk6.com.
http/www.wikipedia_blog-spot.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar