BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dunia pendidikan
khususnya pendidikan islam memiliki tugas yang tidak ringan dalam menghadapi
era globalisasi sekarang ini, pendidikan adalah masalah yang sangat penting
terlebih lagi dalam lajunya pembangunan rasional yang di tuntut adanya generasi
yang lebih maju disamping mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) diharapkan juga mampu meningkatkan keimanan
ketakwaan (imtaq) terhadap tuhan yang maha Esa, peningkatan keimanan dan ketakwaan
dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini.
Sejalan dengan
kemajuan tersebut maka dewasa ini pendidikan di sekolah telah menunjukkan
perkembangan yang pesat, perubahan dan pembaharuan bukan saja terjadi pada
bidang kurikulum, metodologi pengajaran, peralatan dan penilaian pendidikan,
tetapi terjadi juga pada bidang atministrasi, organisasi dan personal, bahkan
secara keseluruan dapat dikatakan bahwa perubahan itu merupakan pembaharuan
dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Perkembangan
dan pembaharuan tersebut untuk mencapai pendidikan nasional, dalam arti
membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagai mana rumusan formal, fungsi dan
tujuan pendidikan nasional Indonesia dalam undang-undang no 20 tahun 2003,
pasal 3 tentang pendidikan nasional adalah sebagai berikut : pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam bentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam ragka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pendidikan
merupakan kegiatan sosial, sehingga sangatlah tepat jika diantara lembaga,
yayasan dan masyarakat membuka lembaga pendidikan secara non formal (ekstra
kurikuler), yang tidak hanya sebagai amal kebaikan semata, tetapi bisa juga
sebagai penunjang prestasi pendidikan. Umumnya di sekolah-sekolah formal,
mengingat keterbatasan waktu yang tersedia sedangkan materi pendidikan
sangatlah banyak dan membutuhkan waktu yang cukup dan sesuai.
Berdasarkan
latar belakang diatas maka penulis tertarik memilih judul “Pentingnya Kegiatan
Ekstrakurikuler Bagi Peserta Didik”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di dalam latar belakang diatas
dapat difokuskan telaahnya pada 3 permasalahan :
1. Mengapa ekstrakurikuler itu penting ?
2. Apakah yang menjadi inti dari egiatan ekstrakurikuler ?
3. Apakah yang menjadi muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler ?
C.
Kegunaan
Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini
adalah :
1. Sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas Manajemen Peserta Didik.
2. Bagi
penulis, menambah ilmu pengetahuan dalam penulisan karya ilmiah terutama
menyangkut masalah yang berhubungan dengan Peserta Didik.
3. Mengetahui
pentingnya kegiatan Ekstrakurikuler bagi peserta didik, baik untuk masa
sekarang maupun masa aan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Ekstrakurikuler
Pengertian
ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan
konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berwenang di sekolah / madrasah.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan
pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan
intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang
memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan
guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan
yang diikuti oleh para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan
dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar
siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan
dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau
nilai-nilai. Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia
(2002:291) yaitu:”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di
dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa”. Kegiatan
ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini
memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam
menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Menurut
Rusli Lutan (1986:72) ekstrakurikuler adalah:
Program
ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan
pada pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan
ekstrakurikuler perpanjangan pelengkap atau penguat
kegiatan
intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi anak
didik mencapai tarap maksimum. Sehubungan dengan penjelasan tersebut, dapat
penulis kemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan keterampilan
siswa baik diluar jam pelajaran wajib serta kegiatannya dilakukan di dalam dan
di luar sekolah.
B.
Tujuan
kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek
tujuan. Kerena suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka
kegiatan itu akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu
memiliki tujuan tertentu. Mengenai tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler
dijelasken oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 2) sebagai berikut:
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar:
1. siswa
dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan
antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi
upaya pembinaan manusia seutuhnya yang meliputi :
a. beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. berbudi
pekerti luhur
c. memiliki
pengetahuan dan keterampilan
d. sehat
rohani dan jasmani
e. berkepribadian
yang mentap dan mandiri
f. memiliki
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
2. siswa
mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang
diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.
Dari penjelasan diatas pada hakeketnya tujuan kegiatan ekstrakurikuler
yang ingin dicapai adalah untuk kepentingan siswa. Dengan kata lain, kegiatan
ektrakurikuler memiliki nilai-nilai pendidikan bagi siswa dalam upaya pembinaan
manusia seutuhnya.
C.
Fungsi
kegiatan ektrakurikuler
a. Pengembangan,
yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan
kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b. Sosial,
yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif,
yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks,
menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
d. Persiapan
karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir
peserta didik.
D.
Jenis-jenis kegiatan
ekstrakurikuler
Kegiatan
ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya, karena banyak hal yang memang
berkaitan dengan kegiatan siswa selain dari kegiatan inti. Dengan beberapa
kegiatan ekstrakurikuler yang ada, siswa dapat memilih kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan dan minat masing-masing. Beberapa jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah dijelaskan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 3) sebagai berikut
a. Pendidikan kepramukaan
b. Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA)
c. Palang Merah Remaja (PMR)
d. Patroli Keaman Sekolah (PKS)
e. Gema Pencinta Alam
f. Filateli
g. Koperasi Sekolah
h. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
i. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
j. Olahraga
k. Kesenian.
Kegiatan
ekstrakurikuler tersebut berbeda-beda sifatnya, ada yang bersifat sesaat dan
ada pula yang berkelanjutan. Kegiatan yang bersifat sesaat seperti karyawisata
dan bakti sosial, itu hanya dilakukan pada waktu sesaat dan alokasi waktu yang
terbatas sesuai dengan kebutuhan, sedangkan yang sifatnya berkelanjutan
maksudnya kegiatan tersebut tidak hanya untuk hari itu saja, melainkan kegiatan
tersebut telah diprogramkan sedemikian rupa sehingga dapat diikuti terus sampai
selesai kegiatan sekolah.
E.
Prinsip
kegiatan ektrakurikuler
a. Individual,
yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat, minat
peserta didik masing-masing.
b. Pilihan,
yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti
secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan
aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan
peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan,
yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan
menggebirakan peserta didik.
e. Etos
kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta
didi untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan
sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk
kepentingan masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pentingnya
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan
ekstrakurikuler itu penting dapat diartikulasikan kedalam 3 lingkup pendidikan
nilai (Menurut Taylor), yaitu :
1.
Pendidikan nilai adalah cara terencana
yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilai-nilai edukatif, baik yang tercakup
dalam manajemen pendidikan maupun dalam kurikulum pendidikan.Dari hal yang
paling luas sampai yang paling sempit. Cara dapat diwakili oleh pencapaian visi
dan misi untuk pengembangan nilai, moral, etika, dan estetika sebagai
keseluruhan dimensi pendidikan sampai pada tindakan guru dalam melakukan
penyadaran nilai-nilai pada peserta didik.
2.
Pendidikan nilai adalah situasi yang
berpengaruh tehadap pekembangan pengalaman dan kesadaran nilai pada peserta
didik. Situasi dapat berupa suasana yang nyaman, harmonis, teratur, akrab dan
tenang. Sebaliknya, situasi dapat berupa suasana yang kurang mendukung bagi
perkembangan peserta didik, misalnya suasana bermusuhan, semrawut, acuh tak
acuh, dsb. Semua situasi pendidian tersebut berpengaruh terhadap pengembangan
kesadaran moral siswa, karena hal itu melibatkan pertimbangan-pertimbangan
psikologis seperti persepsi, sikap, kesadaran dan keyakinan mereka.
3.
Pendidikan nilai adalah peristiwa
seketika yang dialami peserta didik. Artinya pendidikan nilai berlangsung
melaui sejumlah kejadian yang tidak terduga, seketika, sukarela, dan
spontanitas. Semua tidak direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara
sengaja dan dapat terjadi kapan saja. Penggalan-penggalan peristiwa seperti itu
merupakan hidden curriculum yang dalam kasus pengalaman tertentu dapat berupa
suatu kejadian kritis (critical incident) yang mampu mengubah tatanan nilai dan
perilaku seseorang (peserta didik).
Tiga
lingkup pendidikan nilai yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa
proses belajar nilai pada peserta didik melibatkan semua cara, kondisi, dan
peristiwa pendidikan. Karena itu, peserta didik membutuhkan keterlibatan
langsung di luar jam tatap muka di kelas atau sering disebut dengan kegiatan
ekstrakurikuler.
B.
Inti dari Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan
kepribadian peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler. Karena itu, profil kepribadian yang matang merupakan tujuan
utama kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan kepribadian yang matang dalam
konteks pengembangan kegiatan ekstrakurikuler tentunya dalam tahap-tahap
kemampuan peserta didik . Merea dituntut untuk memiliki kematangan dan keutuhan
dalam lingkup dunia hunian mereka sebagai anak yang tengah belajar. Mereka
mampu mengembangkan bakat dan minat, menghargai orang lain, bersikap kritis,
terhadap suatu kesenjangan, berani mencoba hal-hal positif yang menantang,
peduli terhadap lingkungan, sampai pada melakuan kegiatan-kegiatan intelektual
dan ritual keagamaan.
Dalam
konteks Pendidikan Nasional, semua cara, kondisi, dan peristiwa dalam kegiatan
ekstrakurikuler sebaiknya diaraha pada kesadaran nilai-nilai universal agama
sekaligus pada upaya pemeliharaan beragam. Karena itu, pad beberapa sekolah,
program ekstrakurikuler dikembangkan secara integral baik dalam pengalaman
fisik maupun dalam pengalaman psikis. Model-model pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler hendaknya selalu diarahkan secara integral untuk mencapai
tahapan-tahapan perkembangan kepribadian peserta didik yang matang.
C.
Muatan
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan
ekstrakurikuler dapat dikembangkan dalam beragam cara dan isi. Penyelenggaraan
kegiatan yang memberikan kesempatan luas kepada pihak sekolah, pada gilirannya
menuntut pimpinan sekolah, guru, siswa, dan pihak yang berkepentingan lainnya
untuk secara kreatif merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan kegiatan
ekstrakurikuler. Muatan-muatan kegiatan yang dapat dirancang oleh guru/ pembina
antara lain:
1. Program
Keagamaan
Program
ini bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama peserta didik. Dalam
konteks Penidikan Nasional hal itu dapat dikembangkan sesuai dengan jenis
kegiatan yang terdapat dalam lampiran Kepmen Diknas No. 125 /U/ 2002 antara
lain: pesantren kilat, tadarus, shalat berjamaah, shalat tharawih, latihan
dakwah, baca tulis Al-Qur’an, pengumpulan zakat, dll, atau melalui program
keaagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain, misalnya: latihan
nasyid, seminar, dll.
2. Pelatihan
Profesional
Pelatihan
profesioal yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu bermanfaat
bagi peserta didik dalam pengembangan keahlian khusus. Jenis kegiatan ini
misalnya: aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpian, pelatihan manajemen,
dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan professional peserta didik.
3. Organisasi
Siswa
Organisasi
siswa dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat
mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi. Seperti halnya yang
berlaku saat ini : Osis, PMR, Pramuka, kelompk pecinta alam merupakan jenis
organisasi yang dapat lebih diefektifkan fungsinya sebagai wahana pembelajaran
nilai dalam berorganisasi.
4. Rekreasi
dan Waktu Luang
Rekreasi
dapat membimbing siswa untuk penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan
Tuhan. Rekreasi tidak hanya sekedar berkunjung pada suatu tempat yang indah
atau unik, tetapi dalam kegiatan ini perlu dikembangkan cara-cara menulis
laporan singkat tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dijadikan bahan
diskusi di kelas. Demikian pula waktu luang, perlu diisi dengan kegiatan
lahraga atau hiburan yang dikelola dengan baik.
5. Kegiatan
Kultural / Budaya
Kegiatan
kultural adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyadaran peserta didik
tehadap nilai-nilai budaya. Kegiatan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke
museum, kunjungan ke candi atau tempat-tempat bersejarah lainnya merupakan
program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. Kegiatan-kegiatan
inipun sebaiknya disiapkan secara matang sehingga dapat menumbuhkan kecintaan
terhadap budaya sendiri.
6. Program
Perkemahan
Kegiatan
ini mendekatkan peserta didik dengan alam. Karena itu agar kegiatan ini tidak
hanya sekedar hiburan atau menginap di alam terbuka, sejumlah kegiatan seperti
perlombaan olahraga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian dan
penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama
program perkemahan ini berlangsung.
7. Program
Live in Exposure
Live
in exposure adalah program yang sengaja dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menyingkap nilai-nilai yang berkembang di masyarakat
serta kehidupan masyarakat untuk beberapa lama. Mereka aktif mengamati,
melakukan wawancara dan mencatat nilai-nilai yang berkembang di masyarakat,
kemudian menganalisis nilai-niali itu dalam kaitannya dengan kehidupan di
sekolah.
D. Manfaat
Kegiatan Ekstrakurikuler
Seperti yang
kita tahu saat ini kalau kegiatan Ekstrakurikuler dikenal sebagai kegiatan
tambahan pelajaran sesuai pelajaran yang diinginkan dan tertera di daftar
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan Ekstrakulikuler adalah suatu kegiatan
penambahan pembelajaran yang mendorong atau mendidik siswa dan siswi untuk
mendalami pelajaran yang dianggap kurang dan yang mereka senangi atau
mengembangkan bakat dan potensi seorang siswa dan siswi yang pastinya dimiliki
setiap orang.
Kegiatan
ekstrakurikuler biasanya berlangsung hingga sore hari dimana siswa dan siswi
sudah tidak ada pelajaran wajib dalam kelas lagi dan kegiatan ini dimulai dari
sepulang sekolah. Guna dari kegiatan ekstrakurikuler bisa dikaitkan dengan
menambah nilai yang kurang dalam mata pelajaran yang diambil, pengembangan
bakat siswa dan siswi, dan juga sebagai sarana permainan yang diminati seorang
siswa dan siswi atau sarana bermain sambil belajar.
Kegiatan
Ekstrakurikuler bisa dibilang penting atau pun bagi beberapa orang mengatakan
tidak terlalu penting, tapi coba kita lihat dari sisi baiknya, kegiatan yang
sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak pasti akan lebih terpandu
dengan adanya suatu alat yang mendorong mereka secara pelan-pelan. Sejauh ini,
kegiatan ekstrakurikuler yang berlangsung cukup baik karena selain semangat
dari muridnya dan guru yang berkaitan dengan pelajarannya juga mendidik dengan
baik.
Dengan
adanya kegiatan tersebut, kegiatan belajar mengajar juga dapat lebih lancar dan
saling menambah wawasan lebih dibandingkan dikelas. Kegiatan ekstrakurikuler
biasanya diwajibkan kepada semua siswa pada sekolah tersebut. Menurut pandangan
penulis tentang kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat bagi murid-murid
yang menyukai bidang studi pilihannya masing-masing sesuai kemauan diri sendiri
bukan paksaan dari luar.
E. Keterkaitan kegiatan ekstrakulikuler
dan prestasi belajar di sekolah
Kegiatan
ekstrakurikuler atau pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar
mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan bakat dan minat
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Banyak siswa yang kurang
mengetahui bakat dan minat yang ada pada dirinya sehingga siswa juga kurang
maksimal dalam pemilihan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Dalam
hal ini konselor mempunyai peran yang sangat penting yaitu dalam pelaksanaan
layanan penempatan dan penyaluran yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan
dan penyaluran yang tepat sesuai dengan kemampuan, bakat, minat dan ciri-ciri
pribadinya, selain kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung peningkatan hasil
belajar siswa, kebiasaan belajar juga memiliki hubungan yang erat dalam hal
peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian untuk memperoleh hasil belajar
yang baik maka diperlukan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dan kebiasaan
belajar yang baik pula.
Sesungguhnya,
kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler merupakan kegiatan utama sebuah
institusi sekolah. Anak-anak berlatih menari di ruang yang telah disediakan.
Anak-anak mempersiapkan lomba di sekolah. Anak-anak berlatih English
Conversation di laboratorium bahasa sekolah. Bahkan anak-anak sehabis
olahraga pergi ke kantin sekolah untuk mengurangi rasa lapar dan haus. Semua
kegiatan itu dilakukan di semolah. Semua itu pula adalah kegiatan ekstra dan
intrakulikuler. Keduanya adalah kegiatan yang saling mendukung dan
mempengaruhi.
Dalam
pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi
menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat
meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu
wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas
tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan
siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna
menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Yang
dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya
kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, sehingga waktu pelaksanaan
berjalan dengan baik.
Dengan
Demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan
tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran
yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di
sela-sela penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan
Bagian penting dari kurikulum sekolah.
Kegiatan ini
menjadi salah satu unsure penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti
yang tersebut dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987), bahwa kegiatan ekstrakurikuler
harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya yang positif. Dapat mengetahui, mengenal serta
membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Dari tujuan
ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler erat
hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler
siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya
dengan pelajaran di ruang kelas. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa
dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki.
Hasil yang
dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada
hasil belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada
hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran
tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan
terampil dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai
karakteristik ekstrakulikuler yang diikuti.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan.
- Kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dalam pendidikan nilai karena dalam kegiatan tersebut siswa mendapatkan pengalaman langsung, terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut dan menyediakan cukup waktu diluar jam efektif pelajaran, sehingga pendidikan nilai lebih terakomodasi melalui aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.
- Pengembangan profil kepribadian yang matang, peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.
- Muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler meliputi :
a. peningkatan
kesadaran moral beragama
b. pelatihan
prfesional yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu
c. pembiasaan
hidup berorganisasi
d. penyadaran
nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan
e. penyadaran
peserta didik terhadap nilai-nilai budaya
f. penyikapan
nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.
B.
Saran
- Sekolah hendaknya menyeimbangkan antara academic building dan karakter building.
- Kegiatan ekstrakurikuler sebagai satu wahana character building bagi peserta didik hendaknya dikelola secara bai dan professional.
DAFTAR PUSTAKA
Amir
Daien dan Soekarni. 1989. Pengelolaan Kesiswaan, dalam Administrasi
Kesiswaan, oleh Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, Malang: IKIP
Malang
Departemen
Agama. 2005. Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta: Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam
Marsudi,
Saring. 2003. Layanan Bimbingan Konseling
di Sekolah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sukardi,
Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karir Di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Galia
Indonesia
Sunarto
dan Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta
www.ex-kul-smk6.com.
http/www.wikipedia_blog-spot.com.
http/www.wikipedia_blog-spot.com.
http://hanjaya839.wordpress.com/2008/12/12/manfaat-kegiatan-ekstrakurikuler/.
Diakses 29 April 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar