Selasa, 23 September 2014

KONSEP DIRI PESERTA DIDIK



BAB I
PENDAHULUAN
Belakangan ini banyak orang tua, bahkan tenaga pendidik kurang memehami perkembangan anak. Sehingga dia juga kurang mengerti perkembangan peserta didiknya. Padahal seorang pendidik itu harus memahami perkembangan peserta didik, agar dia dapat memperlakukan anak didik dengan semestinya.
Pemahaman tentang perkembangan anak ini, juga bertujuan agar orang tua dan khususnya tenaga pendidik dapat mengoptimalkan perkembangan perkembangan peserta didik. Sehingga tujuan pendidikan itu dapat tercapai secara optimal.
Apalagi mengingat dalam perkembangan teknologi yang demikian pesatnya mutu pendidikan menjadi prioritas utama dalam me­nyimak setiap perubahan, sehingga secara langsung atau tidak langsung profe­sionalisme guru sedang teruji. Orang bijak menya­takan pendidikan itu adalah perhiasan di waktu senang dan tempat berlindung di waktu susah. Untuk meningkatkan pro­fesionalisme guru dikutip dalam jurnal Taskif H.M. Idris: 2004, dibutuhkan peran serta semua pihak untuk saling memberikan keteladanan sehingga guru yang belum profcesional menjadi profcsion­al dan yang sudah profe­sional menjadi lebih professional dalam menghadapi dan mengoptimalkan perkembangan peserta didik.

HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN PRODUKTIVITAS, MUTU, KINERJA DAN KEBAHAGIAAN PEGAWAI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan dalam dunia pelayaran dituntut adanya daya saing, kinerja dan mutu yang bagus dari semua sumber yang dimiliki oleh negara, khususnya sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berfikir modern.
Dalam perusahaan pelayaran, manusia sebagai karyawan laut merupakan suatu asset yang sangat berharga. Karena manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di dunia. Manusia mempunyai daya pikir, analisa dan kreativitas untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan mengontrol segala sesuatu sesuai dengan fungsinya dalam manajemen. Sehingga perusahaan dapat berkembang dengan optimal yang selalu melakukan perbaikan dan pengembangan secara efektif dan efesisien dalam segala hal untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan pada era persaingan bebas.

TATA CARA PENGHAPUSAN SARANA PRASARANA DI SMA 1 PERTIWI PADANG



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting karena menyagkut semua aspek . Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.
Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan masalanh kreatif.

PENTINGNYA KEGIATAN ESTRAKURIKULER BAGI PESERTA DIDIK



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan khususnya pendidikan islam memiliki tugas yang tidak ringan dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini, pendidikan adalah masalah yang sangat penting terlebih lagi dalam lajunya pembangunan rasional yang di tuntut adanya generasi yang lebih maju disamping mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) diharapkan juga mampu meningkatkan keimanan ketakwaan (imtaq) terhadap tuhan yang maha Esa, peningkatan keimanan dan ketakwaan dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini.
Sejalan dengan kemajuan tersebut maka dewasa ini pendidikan di sekolah telah menunjukkan perkembangan yang pesat, perubahan dan pembaharuan bukan saja terjadi pada bidang kurikulum, metodologi pengajaran, peralatan dan penilaian pendidikan, tetapi terjadi juga pada bidang atministrasi, organisasi dan personal, bahkan secara keseluruan dapat dikatakan bahwa perubahan itu merupakan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Perkembangan dan pembaharuan tersebut untuk mencapai pendidikan nasional, dalam arti membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagai mana rumusan formal, fungsi dan tujuan pendidikan nasional Indonesia dalam undang-undang no 20 tahun 2003, pasal 3 tentang pendidikan nasional adalah sebagai berikut : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam ragka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DISEKOLAH



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan saat ini, bayak siswa yang terganggu konsentrasinya dalam menghadapi pelajaran di sekolah. Hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi siswa tersebut malas belajar, juga faktor orang tua yang kurang memperhatikan mereka, apalagi dalam hal belajar.
Faktor globalisasi juga memberi andil yang luas terhadap cara belajar siswa. Internet menjadikan merea tentang pelajaran dan tugas mereka sebagai siswa sekolah yang harus mempelajari ilmu pengetahuan sesuai dengan usia mereka
Namun selain orang tua, guru juga berperan dalam hal ini. Siswa memerlukan suatu pendorong dalam meningkatkan hasil belajar yang ampu memberikan hasil yang positif pada proses belajar siswa. Salah satunya adalah memberikan dorongan bagi guru, karena guru mampu menjadi motivator yang unggul bagi siswa. Apa lagi saat ini peran orang tua juga kurang.

KURANGNYA KOMPETENSI GURU DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sumber daya manusia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan senbagai prioritas terpenting. Tidak ditempatkannya pendidian sebagai prioritas terpenting, karena rakyat indonesia, mulai dari yang awam hingga politisi hingga pejabat pemerintah hanya berorientasi  mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berfikir panjang.
Pendidikan adalah alat untuk mengembangkan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-eonomis merujuk pada konstribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikna dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produtif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produkktivitas seseorang tersebut dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu, salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adlah mengembangkan keterampilan hidup. Inlah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini

KOMPONEN – KOMPONEN KURIKULUM SUB TUJUAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Komponen Kurikulum merupakan bagian – bagian yang harus ada dalam kurikulum sehingga kurikulum tersebut dap;at berjalan dan terlaksana dengan baik. Diantara komponen tersebut akan dibahas salah satu diantaranya yaitu : tujuan. Tanpa adanya tujuan , kurikulum tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga terjadi  ketidak sesuaian kurikulum dengan pelaksanaan dilapangan.
Oleh karena itu,  perlu dibahas tentang tujuan dari kurikulum sehingga dalam pelaksannan dapat berjalan dengan baik.

TENTANG BERTANYA, DISKUSI DAN RAPAT, RINTANGAN KOMUNIKASI DAN CARA MENGATASINYA



A.    BERTANYA
Fungsi utama bertanya adalah merangsang, mendorong, dan menciptakan komunikasi. Dengan pertanyaan juga dapat diketahui tingkat pemahaman mitra bicara, dapat menciptakan umpan balik yang berharga bagi kedua belah pihak.
1.      Fungsi Pertanyaan
a.       Bertanya untuk mendapatkan informasi
Maksudnya untuk mendapatkan kepastian mengenai fakta dan data sehubungan dengan berbagai hal. Misalnya, kelompok yang dipimpin, untuk mengetahui keinginan mereka, keinginan mereka, kebutuhan, latar belakang mereka dan sebagainya.
b.      Bertanya untuk menemukan motif dan mendapatkan pengertian yang mendalam
Untuk mengetahui  sudut pandang sehingga kita bisa menyesuaikan arti, cara, dan gaya pembicaraan kita dengan pandangan dan kebutuhan mereka.
c.       Bertanya untuk memberi informasi
Maksud pertanyaan itu adalah untuk memberi informasi.
d.      Bertanya untuk mendapatkan partisipasi dan kerja sama dengan orang-orang yang kita ajak bicara.
Hal ini dapat dilakukan saat menghadapi mitra bicara yang tidak atau kurang komunikatif dan menutup diri, sehingga dengan pertanyaan tersebut kita dapat merangsang orang tersebut untuk mau melibatkan diri.
e.       Bertanya untuk mengecek pengertian dan minat.
Maksudnya dengan mengajukan pertanyaan, kita dapat memperoleh umpan balik, sehingga kita bisa mengetahui bagaimana perasaan dan pengertian mereka tentang hal sedang kita bicarakan.


f.       Bertanya untuk mengajak berfikir
Dengan pertanyaan kita dapat mengajak mitra bicara untuk bisa berfikir dan menyumbang gagasan serta menilai sejauh mana kemampuannya berfikir.
g.      Bertanya untuk mencapai kesepakatan
Dengan pertanyaan yang kita ajukan, dapat kita ketahui apakah mitra bicara kita sejutu atau tidak dengan yang kita bicarakan.
h.      Bertanya mencari perhatian mitra wicara pada masalah
Pertanyaan yang diajukan harus tepat, jelas pada permasalahan yang sesungguhnya dan jika perlu ditegaskan.
i.        Bertanya untuk memberi hati dan menciptakan saling adanya kepercayaan.
Bertanya dalam bentuk pemberian hati yang diungkapkan, dengan menerima, mengakui pendapatnya, akan meneguhkan pendapat kita sendiri dan meningkatkan partisipasi mitra wicara.
j.        Bertanya untuk menemukan gaya, cara hidup
Bertanya maksudnya untuk mengetahui, menemukan gaya bicara mitra wicara. Pertanyaan bisa seputar cita-cita, hobi, prestasi yang telah dicapai, hal-hal yang menarik, dan seterusnya.
2.      Macam Pertanyaan
a.       Pertanyaan terbuka
Dipergunakan untuk menbdapatkan jawaban atas pokok pembicaraan  secara luas. Tujuannya, melibatkan mitra bicara, mengetahui sejauh mana pengetahuan mitra wicara dalam hal itu, dan bagaimana pendapatnya mengenai permasalahan.
Misalnya :
1)      Tidak dapat dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak” tetapi dengan penjelasan dan pendapat.
2)      Dimulai dengan kata “apa”, “bagaimana” dan “mengapa”
3)      Mengembangkan dialog dengan menarik perasaan dan pendapat orang yang kita tanyai.
b.      Pertanyaan tertutup
Dimaksudkan untuk meminta jawaban ynag tegas mengenai hal khusus. Jawaban “ya”, “tidak” atau kata “singkat”.
Misalnya :
1)      Member kemungkinan untuk memperoleh fakta dan data yang diperlukan
2)      Dapat dipergunakan untuk mengarah pembicaraan menuju pembicaraan tertentu.
3.      Cara merangsang pertanyaan
a.       Beritahukan kepada kelompok atau public kapan mengharapkan pertanyaan, selama atau pada akhir pembicaraan, harus ada penjelasan.
b.      Mintalah agar mereka membuat catatan pertanyaan selama pembicaraan.
c.       Berilah mereka cukup waktu, terutama pendengar pasif agar dapat menjadi pendengar aktif.
d.      Tempatkan seorang rekan di antara kelompok atau public untuk mengajukan pertanyaan.
e.       Ajukan sebuah pertayaan sendiri sebagai pancingan.
f.       Berilah motivasi untuk bertanya
4.      Berlatih bertanya dan menjawab
Hal yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan :
a.       Apakah pertanyaan tersebut relevan
b.      Merujuk kepada bahan yang akan muncul kemudian dalam pembicaraan
c.       Sebuah pertanyaan diajukan pada saat sesi Tanya-jawab.
Pertanyaan dapat muncul disebabkan oleh beberapa hal :
a.       Kurang jelas
b.      Terlalu detail
c.       Suatu alasan yang tidak logis
d.      Informasi yang dijelaskan kurang lengkap.
Keuntungan berlatih Tanya-jawab :
a.       Bisa menangani sesuatu yang tidak diharapkan
b.      Mengantisipasi pertanyaan
c.       Menjawab dengan cekatan pertanyaan yang sulit.
d.      Menyoroti kelemahan sanggahan pembicara
e.       Mengungkapkan ambiguitas
f.       Menjawab pertanyaan dengan menggunakan data tambahan
5.      Strategi dan teknik bertanya.
a.       Pertanyaan diajukan pada saat yang tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
b.      Persiapkan pertanyaan terlebih dahulu agar pertanyaan tidak melantur dan menyimpang dari tujuan.
c.       Mengenal orang yang kita tanyai.
d.      Minta izin sebelum mengajukan pertanyaan sehingga dapat membangun sikap saling percaya dan memperlancar jalannya pembicaraan.
e.       Pertanyaan dimulai dari yang bersifat umum menuju pertanyaan khusus
f.       Memfokuskan pertanyaan.
g.      Menghindari pertanyaan yang kabur.
h.      Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
i.        Jangan mengajukan pertanyaan terlalu sedikit atau terlalu banyak.
j.        Dalam mengajukan pertanyaan, alangkah baiknya jika pertanyaan dicampur, misalnya tidak hanya menanyakan tujuan.
k.      Tidak menggukan pertanyaan yang manipulatif.
l.        Tidak menggunakan pertanyaan yang mengancam atau memalukan.
m.    Memberi alasan pada waktu mengajukan pertanyaan yang sensitif
6.      Pengaruh bahsa tubuh selama Tanya jawab
Ada beberapa petunjuk dalam menggunakan bahasa tubuh sewaktu melakukan tanya-jawab :
a.       Pandanglah mereka dengan penanya secara langsung, buatlah kontak mata dengan mereka.
b.      Libatkan kelompok dalam pembicaraan sehingga merasa tidak diabaikan.
c.       Jika  pembicara dapat memperluas jawaban.
d.      Apabila pembicara diserang, tetaplah bersikap tenang dan meyakinkan selagi pembicara memcari argument balasan yang sesuai dan positif dalam pemikiran pembicara.
7.      Teknik menjawab pertanyaan
Beberapa cara dalam menjawab pertanyaan :
a.       Dengarkan pertanyaan dengan baik.
b.      Buatlah catatan pokok utama pertanyaan.
c.       Tanyakan latar belakang penanya, sehingga waktu menjawab dapat menyebut namanya.
d.      Sebutkan lagi pertanyaannya.
e.       Jawablah dengan ringkas
Ada beberapa ketentuan yang tidak boleh dilakukan pembicara dalam memberi jawaban :
a.       Jangan kaku dan mempertahankan diri.
b.      Jangan tergesa-gesa menjawab pertanyaan.
c.       Jangan berbohong.
d.      Jangan membuat penanya malu.
e.       Jangan berdialog dengan seorang penanya.
f.       Jangan menjawab pertanyaan yang tidak relavan.
Apabila kita tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang diajukan, kita dapat katakan :
a.       Keterbukaan, maksudnya jujur saja bahwa kita tidak tahu jawabannya.
b.      Katakan, pembicara akan mencari dan memberi informasi kepada penanya.
c.       Gunakan forum, mungkin ada yang bisa memberi tahu jawabannya.
B.     DISKUSI DAN RAPAT
1.      Pengertian Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa latin discutio yang artinya bertukar pikiran. Syarat suatu pertukaran disebut diskusi :
a.       Terjadi antara dua orang atau lebih.
b.      Dilakukan secara lisan dan bersama-sama dalam suatu ruangan.
c.       Diskusi mencakup interaksi.
d.      Mempunyai tujuan yang jelas.
e.       Setiap anggota terbuka terhadap pemikiran dan pendapat kelompoknya.
2.      Tujuan diskusi
a.       Pengambilan keputusan
b.      Untuk memecahkan suatu masalah.
c.       Penentuan kebijaksanaan.
3.      Manfaat diskusi
a.       Menciptakan suasana saling terbuka sehingga memudahkan menerima sesuatu yang baru.
b.      Adanya kesempatan untuk memiliki pengetahuan yang luas dan beraneka ragam.
c.       Dapat menumbilkan toleransi dan kesadaran sebagai anggota dalam kelompok.
d.      Dengan adanya toleransi pimpinan mendapat feedback secara langsung, sedang peserta bisa lebih mengenal, akan mempermudah dalam kerja sama.
e.       Dari segi psikologis akan lebih positif perkembangannya Karena dengan keterbukaan siapa saja dapat saling melibatkan diri sehingga merasa saling membutuhkan.
Untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat dalam diskusi. Perlu diakan persiapan :
a.       Kondisi fisik, misalnya : tempat, ruangan, fasilitas yang diperlukan dan seterusnya.
b.      Materi atau bahan-bahan yang akan didiskusikan.
Upaya yang dapat dilakukan agar diskusi berhasil secara optimal :
a.       Penjelasan tema serta titik pokok diskusi, berapa lama oleh pemimpin diskusi.
b.      Waktu yang diperlukan selama diskusi
Pada dasarnya pengendalian rapat dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbicara secara bergantian, saling berdebat, saling mendiskusi atau saling bargumentasi. Setelah dipandang cukup, dapat ditarik kesimpulan. Namun pemimpin diskusi juga harus dapat mengendalikan diskusi agar tidak terjadi kekacauan.
4.      Fungsi peserta rapat dalam diskusi
a.       Sebagi pemberi input, opini, ide, usul, pendapat dan lain-lain.
b.      Membantu membuat rumusan kesimpulan.
c.       Menyiapkan diri dengan pengumpulan data sesuai dengan pokok pembicaraan.
d.      Membantu fungsi ketua diskusi/rapat sesuai dengan kemampuan masing-masing.
e.       Adanya saling meyakinkan, keterbukaan, adanya kesediaan menerima hasil keputusan dan melaksanakan hasil bersam dan ikut bertanggung jawab.
f.       Mencari kebenaran, bukan mencari menang.
John Hommes dalam bukunya Communicatie tussen mensen (1980) menggambarkan model beberapa macam rapat:
a.       Tukar menukar informasi.



 





Masing-masing peserta harus menyampaikan tujuan dari kehadirannya.
b.      Pemecahan problem



 



                                                                      

Ide, informasi, data dan seterusnya dikumpulkan, dianalisis, diolah sampai ditemukan masalah pokoknya.
c.       Membuat suatu keputusan



 






Masalah diolah dan ditemukan untung/ruginya, positif/negatifnya sampai pada masalah pokoknya, dan alternative lain.
C.    RINTANGAN DALAM KOMUNIKASI DAN CARA MENGATASINYA
1.      Apabila mengalami kesulitan karena kurang ada kecakapan berkomunikasi, hasil kurang efektif, maka perlu mempelajari teknik berkomunikasi, terbuka dan mau melatih diri dengan tekun, tidak takut resiko.
2.      Sikap kurang tepat, karena kurang bergaul, terlalu egois, perlu mempelajarietiket bergaul, bermuka manis, rendah hati namun bisa tegas, sehingga dapat memperdalam hubungan kemanusiaan.
3.      Pengetahuan yang kurang mengakibatkan adanya jarak dalam pergaulan. Perlu kesadaran untuk meningkatkan diri dengan berbagai cara, banyak membaca, mendengarkan dengan serius untuk mendapatkan pengalaman, mengikuti penataran-penataran semacam itu.
4.      Kurang memahami system social. Sangat penting dan perlu mempelajari kebiasaan, budaya, tradisi ditempat tersebut.
5.      Adanya rasa curiga, prasangka, tidak percaya yang tidak mendasar. Untuk mengatasinya perlu meningkatkan saling adanya pengertian yang jelas, memberi kejelasan dengan sabar, memperhatikan ketepatan informasi yang diberikan.



DAFTAR PUSTAKA 
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Jakarta : Gramedia