Senin, 30 Maret 2015

PENINGKATAN SISTEM UNTUK PEMBERIAN KOMPENSASI DI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Sebagai mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan dengan program studi Manajemen Pendidikan, penulis diharuskan mengikuti Praktek Lapangan Manajemen. Untuk Praktek Lapangan Manajemen ini penulis memilih Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat. Dan pada prakteknya penulis ditempatkan Supervisor pada bagian Subag umum dan kepegawaian.
Praktek Lapangan Manajemen yang dilakukan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat dilaksanakan pada tanggal 16 Juni – 22 Agustus 2014. Selama kurun waktu tersebut penulis melakukan pengamatan pada kantor tersebut yang nantinya hasil pengamatan ini, akan dilaporkan dalam bentuk studi kasus dan akan dipertanggung jawabkan dalam seminar yang diadakan Jurusan Administrasi Pendidikan.

Selasa, 23 September 2014

KONSEP DIRI PESERTA DIDIK



BAB I
PENDAHULUAN
Belakangan ini banyak orang tua, bahkan tenaga pendidik kurang memehami perkembangan anak. Sehingga dia juga kurang mengerti perkembangan peserta didiknya. Padahal seorang pendidik itu harus memahami perkembangan peserta didik, agar dia dapat memperlakukan anak didik dengan semestinya.
Pemahaman tentang perkembangan anak ini, juga bertujuan agar orang tua dan khususnya tenaga pendidik dapat mengoptimalkan perkembangan perkembangan peserta didik. Sehingga tujuan pendidikan itu dapat tercapai secara optimal.
Apalagi mengingat dalam perkembangan teknologi yang demikian pesatnya mutu pendidikan menjadi prioritas utama dalam me­nyimak setiap perubahan, sehingga secara langsung atau tidak langsung profe­sionalisme guru sedang teruji. Orang bijak menya­takan pendidikan itu adalah perhiasan di waktu senang dan tempat berlindung di waktu susah. Untuk meningkatkan pro­fesionalisme guru dikutip dalam jurnal Taskif H.M. Idris: 2004, dibutuhkan peran serta semua pihak untuk saling memberikan keteladanan sehingga guru yang belum profcesional menjadi profcsion­al dan yang sudah profe­sional menjadi lebih professional dalam menghadapi dan mengoptimalkan perkembangan peserta didik.

HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN PRODUKTIVITAS, MUTU, KINERJA DAN KEBAHAGIAAN PEGAWAI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan dalam dunia pelayaran dituntut adanya daya saing, kinerja dan mutu yang bagus dari semua sumber yang dimiliki oleh negara, khususnya sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berfikir modern.
Dalam perusahaan pelayaran, manusia sebagai karyawan laut merupakan suatu asset yang sangat berharga. Karena manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di dunia. Manusia mempunyai daya pikir, analisa dan kreativitas untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan mengontrol segala sesuatu sesuai dengan fungsinya dalam manajemen. Sehingga perusahaan dapat berkembang dengan optimal yang selalu melakukan perbaikan dan pengembangan secara efektif dan efesisien dalam segala hal untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan pada era persaingan bebas.

TATA CARA PENGHAPUSAN SARANA PRASARANA DI SMA 1 PERTIWI PADANG



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting karena menyagkut semua aspek . Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.
Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan masalanh kreatif.

PENTINGNYA KEGIATAN ESTRAKURIKULER BAGI PESERTA DIDIK



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan khususnya pendidikan islam memiliki tugas yang tidak ringan dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini, pendidikan adalah masalah yang sangat penting terlebih lagi dalam lajunya pembangunan rasional yang di tuntut adanya generasi yang lebih maju disamping mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) diharapkan juga mampu meningkatkan keimanan ketakwaan (imtaq) terhadap tuhan yang maha Esa, peningkatan keimanan dan ketakwaan dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini.
Sejalan dengan kemajuan tersebut maka dewasa ini pendidikan di sekolah telah menunjukkan perkembangan yang pesat, perubahan dan pembaharuan bukan saja terjadi pada bidang kurikulum, metodologi pengajaran, peralatan dan penilaian pendidikan, tetapi terjadi juga pada bidang atministrasi, organisasi dan personal, bahkan secara keseluruan dapat dikatakan bahwa perubahan itu merupakan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Perkembangan dan pembaharuan tersebut untuk mencapai pendidikan nasional, dalam arti membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagai mana rumusan formal, fungsi dan tujuan pendidikan nasional Indonesia dalam undang-undang no 20 tahun 2003, pasal 3 tentang pendidikan nasional adalah sebagai berikut : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam ragka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DISEKOLAH



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan saat ini, bayak siswa yang terganggu konsentrasinya dalam menghadapi pelajaran di sekolah. Hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi siswa tersebut malas belajar, juga faktor orang tua yang kurang memperhatikan mereka, apalagi dalam hal belajar.
Faktor globalisasi juga memberi andil yang luas terhadap cara belajar siswa. Internet menjadikan merea tentang pelajaran dan tugas mereka sebagai siswa sekolah yang harus mempelajari ilmu pengetahuan sesuai dengan usia mereka
Namun selain orang tua, guru juga berperan dalam hal ini. Siswa memerlukan suatu pendorong dalam meningkatkan hasil belajar yang ampu memberikan hasil yang positif pada proses belajar siswa. Salah satunya adalah memberikan dorongan bagi guru, karena guru mampu menjadi motivator yang unggul bagi siswa. Apa lagi saat ini peran orang tua juga kurang.

KURANGNYA KOMPETENSI GURU DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sumber daya manusia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan senbagai prioritas terpenting. Tidak ditempatkannya pendidian sebagai prioritas terpenting, karena rakyat indonesia, mulai dari yang awam hingga politisi hingga pejabat pemerintah hanya berorientasi  mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berfikir panjang.
Pendidikan adalah alat untuk mengembangkan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-eonomis merujuk pada konstribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikna dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produtif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produkktivitas seseorang tersebut dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu, salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adlah mengembangkan keterampilan hidup. Inlah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini