Selasa, 20 November 2012

SEX EDUCATION DALAM PENGAJARAN DI SEKOLAH


Indonesia semakin dangkal. Hal ini terlihat dari maraknya seks bebas dikalangan pelajar. Padahal sebagai generasi masa depan, pelajar adalah harapan untuk perubahan negeri ke arah yang lebih baik. Namun kenyataan yang ditemui saat ini, berlawanan dengan harapan bangsa. Terbukti dengan penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 2005-2006 di kota-kota besar mulai Jabotabek,
Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar, masih berkisar 47,54 persen remaja mengaku melakukan hubungan seks sebelum nikah. Namun, hasil survey terakhir tahun 2008 meningkat menjadi 63 persen. Sementara itu dari data survey Kesehatan Reproduksi Remaja (15-19 tahun) oleh Badan Pusat Statistik (2009) tentang perilaku remaja terhadap kesehatan reproduksi menunjukkan fakta yang menngejutkan. Data Hasil survey tersebut menyebutkan bahwa dari 10.833 remaja laki-laki yang disurvei, 72 persen diantaranya mengaku pernah berpacaran dan 10,2 persen diantaranya mengaku telah melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Sedangkan 62 persen mengaku telah melakukan petting. Sedangkan dari hasil survei terhadap 8.340 remaja putri diperoleh data 6,3 persen mengaku telah melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya. 63 persen mengaku telah melakukan petting. Dan dari hasil survey tersebut diketahui bahwa kategori pelajar yang telah berpacaran mayoritas telah melakukan kissing (berciuman). Ada pula yang lebih suka berpegang-pegangan tangan ataupun menyentuh bagian tubuh tertentu yang sensitive.
            Maraknya seks bebas ini dikalangan Pelajar, tentu perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua, pemerintah, dan masyarakat sekitar. Lalu dimana peranan lembaga pendidikan dalam menanggulangi hal tersebut ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar